Metabolisme Asilgliserol Dan Sfingolipid

Salam Farmasi Indonesia,
 Wahh sudah lama saya tidak mengopload artikel lagi karena sekarang saya alhamdulillah sudah tingkat II farmasi dan tugas semakin menumpuk, hampir setiap malam gadang terus. nah kali ini saya akan membagikan sebuah artikel dalam mata kuliah biokimia yaitu tentang biologi dan kimia. berikut penjelasannya :

Metabolisme Asilgliserol Dan Sfingolipid

Metabolisme Asilgliserol Dan Sfingolipid, Senyawa-senyawa asilgliserol merupakan jumlah lipid terbesar di dalam tubuh. Triasilgliserol adalah senyawa lipid yang penting di dalam timbunan lemak (gajih) dan dalam makanan. Selain itu, senyawa asilgliserol, khususnya fosfolipid, menjadi komponen penting membran plasma dan membran lainnya. Fosfolipid juga mengambil bagian dalam proses metabolisme banyak senyawa lipid. Glikospingolipid yang mengandung sfingosin dan residu gula, disamping asam-asam lemak, membentuk 5-10% dari senyawa lipid pada membran plasma.

Asilgiserol Dan Sfingolipid
Asilgliserol dan Sfingolipid

1. Biosintesis Asilgliserol

          Reaksi yang meliputi hidrolisis triasilgliserol oleh lipase dapat dibalik di dalam laboratorium. Namun pembalikan reaksi bukan mekanisme untuk sintesis senyawa-senyawa asilgliserol di dalam jaringan. Sebelum disatukan ke dalam asilgliserol, baik gliserol dan asam lemak diaktifkan terlebih dahulu oleh ATP. Enzim gliserol kinase akan mengkatalisis proses aktivasi gliserol menjadi sn-gliserol-3-fosfat. Jika enzim ini tidak ada atau dengan aktivitas rendah seperti dalam jaringan otot atai adiposa sebagian besar gliserol-3-fosfat harus berasal dari zat antara pada sistem glikolisis, yaitu dihidroksiaseton fosfat, yang membentuk gliserol-3-fosfat melalui reduksi dengan NADH, yang dikatalisis oleh gliserol-3-fosfat dehidrogenase.


Biosintesis Triasilgliserol
          Asam lemak diaktifkan menjadi asil-KoA oleh enzim asil-KoA sintetase, dengan menggunakan ATP dan KoA. Dua molekul asil KoA bergabung dengan gliserol-3-fosfat untuk membantuk senyawa fosfatidat (1,2-diasilgliserol fosfat). Proses ini berlangsung dalam dua tahap lewat lisofosfatidat, yang mula-mula dikatalisis oleh gliserol-3-fosfat asiltransferase dan kemudian oleh 1-asil gliserol-3-fosfat asiltransferase (lisofosfatidat asiltransferase). Senyawa fosfatidat diubah oleh enzim fosfatidat fosfohidrolase menjadi 1,2-diasilgliserol. Dalam mukosa usus terdapat lintasan monoasilgliserol, dan lewat lintasan ini monoasilgliserol diubah menjadi 1,2-diasilgliserol sebagai akibat dari adanya enzim monoasilgliserol asiltransferase. Molekul asil KoA berikutnya akan mengalami esterifikasi dengan diasilgliserol hingga terbentuk triasilgliserol yang dikatalisis oleh diasdilgliserol transferase. Sebagian aktivitas enzim ini berada dalam retikulum endoplasma sel, tapi sebagian lagi berada dalam mitokondria. Aktivitas fosfotidat fosfohidrase terutama ditemukan dalam fraksi supernatan bebas-partikel tetapi juga terikat dengan membran plasma.

Biosintesis Fosfogliserol

          Senyawa-senyawa fosfolipid dapat disintesis dari fosfatidat, misalnya fosfatidilinositol, atau dari 1,2-diasil gliserol, misalnya fosfatidilkolin dan fosfatidiletanolamin. Dalam sintesis fosfattidilinositol, senyawa sitidin trifosfat (CTP), yaitu senyawa fosfat berenergi tinggi dari ATP bereaksi dengan fosfatidat untuk membentuk sitidin-difosfat-diasilgliserol (CDP-diasilgliserol). Akhirnya senyawa ini bereaksi dengan inisitol, dengan dikatalisis oleh enzim CDP-diasilgliserol inositol transferase, untuk membentuk fosfatidilinositol. Melalui fosforilasi berurutan, fosfotidilinositol mula-mula ditransformasikan menjadi fosfatidilinositol 4-fosfat dan kemudian menjadi fosfatidilinositol-4,5-bifosfat. Senyawa terakhir ini dipecah menjadi diasilgliserol dan inositol trifosfat oleh hormon-hormon yang meningkatkan Ca2+. Kedua produk ini bertindak sebagai pengantar kedua dalam kerja hormon tersebut.

          Dalam biosintesis fosfatidilkolin dan fosfatdiletanolamin pertama-tama harus diubah menjadi kolin aktif atau etanolamin aktif. Proses perubahan ini merupakan proses dua tahap yang meliputi reaksi dengan ATP untuk membentuk sitidin difosfokolin (CDP-kolin) atau sitidin difosfoetanolamin (CDP-etanolamin). Dalam bentuk ini, kolin atau etanolamin bereaksi dengan 1,2-diasilgliserol sehingga basa terfosforilasi (fosfokolin dan fosfoatanolamin) akan dialihkan kepada diasilgliserol untuk membentuk masing-masing fosfatidikolin atau fosfatidietanolamin.


Biosintesis Fosfolipid Gliserol Eter & Plasmalogen
          Senyawa asilgliserol plasmelogenetik merupakn salah satu senyawa pada posisi 1 (atau 2) mempunyai residu alkenil, yang mengandung ikatan vinil eter aldehidrogenik (-CH2-O-CH=CH-R’). Dihidroksi asetin fosfat merupakan prazat moeitas gliserol. Senyawa ini bergabung dengan asil Koa menjadi 1-asilhidroksiketon fosfat. Raksi pertukaran berlangsung diantara gugus asil dan akohol rantai panjang, sehingga 1-alkilhidroksiketon fosfat (yang mengandung ikatan eter) diubah menjadi 1-alkilglisrol-3-fosfat, dengan adanya NADPH. Setelah asilasi, selanjutnya pada posisi 2, senyawa 1-alkil-2-asilgliserol-3-fosfat yang dihasilkan dihidrolisis menjadi derivat glisrol bebas. Senyawa plasmalogen dibentuk dari desaturasi derivat analog 3-fosfoetanolamin dalam mitokondria terdiri atas senyawa plasmalogen. Faktor pengaktif-trombosit disintesis dari derivat 3-fosfokolin yang bersesuaian dan dikenal sebagai senyawa 1-alkil-2-asetil-sn-gliserol-3-fosfokolin.



2. Biosintesis Sfingolipid
          Senyawa asam amino-sfingosin disintesis di dalam retikulum endoplasma. Dengan mengikuti proses aktivasi melalui perhubungan dengan piridokasalfosfat, asam amino serin bergabung dengan palmitoil-KoA untuk membentuk 3-ketosfinganin sesudah hilangnya CO2. Sfingosin sendiri dibentuk setelah tahap reduksi, yang diketahui menggunakan NADPH sebagai donor H. Tahap ini kemudian diikuti oleh tahap oksidasi yang melibatkan enzim plavoprotein; tahap oksidasi ini analog dengan tahap asil KoA dehidrogenase dalam oksidasi-β.

          Seramida (N-asilsfingosin) dibentuk melalui penggabungan asil-KoA dan spingosin. Gugus asil sering diwakili oleh asam monoenoat atau asam lemak jenuh rantai panjang.
Spingomielin merupakan fosfolipid dan dibentuk kalau seramida bereaksi dengan CDP-kolin atau dengan fosfattidilkolin; reaksi yang disebutkan pertama analog dengan reaksi yang dipakai dalam biosintesis fosfatidilkolin.

          Secara khas, asam lemak C24 terdapat dalam banyak senyawa glikospingolipid, khususnya senyawa glikospingolipid di dalam otak (asam lignoserat, serebronat dan nervonat). Asam lignoserat (C23H47COOH) disintasis sepenuhnya dari asetil KoA. Asam serebronat yaitu derivat 2-hidroksi asam lignoserat, dibentuk darinya. Asam nervonat (C23H45COOH), suatu asam tak jenuh tunggal, terbentuk melalui perpanjangan asam oleat.


          Senyawa glikosfingolipid yang paling sederhana (serebrosida) adalah galaktosilseramida (GalCer) dan glukoseramida (GlcCer). Galcer merupakan senyawa lipid yang penting pada mielin, sedangkan glcCer adalah glikosfingilipid yang penting pada jaringan ekstraneural serta menjadi prazat sebagian besar senyawa glikosfingiolipd yang lebih kompleks.Uridin difosfogalaktosa epimerase menggunakan uridin difosfat glukosa (UDPGlc) sebagai substrat dan melaksanakan epimerasi moeitas glukosa menjadi galaktosa, dan dengan demikian membentuk uridin difosfat galaktosa (UDPGal). Galaktosilseramida dibentuk dalam suatu reaksi antara seramida dan UDPGal. Sulfogalaktosilseramida dibentuk sesudah reaksi selanjutnya dengan 3’-fosfoadenosin-5’-fosfosulat (PAPS;”sulfat aktif”). PAPS juga terlibat dalam biosintesis senyawa sulfo(galakto)gliserolipid dan steroid sulfat.

          Gangliosida disintesis dari seramida melalui penambahan bertahap senyawa-senyawa gula aktif dan asam sialat yaitu biasanya asam N-astilneuraminat. Gangliosida dengan berat molekul yang semakin tinggi bisa dibentuk dalam jumlah yang besar. Sebagian besar enzim yang mengalihkan gula dari senyawa nukleotida gula (glikosil transferase) ditemukan dalam aparatus golgi.Glikosfingolipid merupakan unsur pembentuk lipatan luar membran plasma, dan sebagian unsur pembentuk tersebut, senyawa ini mungkin mempunyai peranan pentig dalam komunikasi serta kontak antar sel, sebagian senyawa glikosfingolipid merupakan antigen . Rantai oligosakarida yang serupa dijumpai dalam senyawa glikoproteindi dalam membran plasma. Jenis-jenis gangliosida tertentu berfungsi sebagai reseptor untuk toksin bakteri.


Sekian penjelasan dari saya mohon maaf bila ada kesalahan, semoga dapat bermanfaat, sekian terimakasih.

Jangan Lupa Baca Juga :

0 Response to "Metabolisme Asilgliserol Dan Sfingolipid"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2