Laporan Barbital dan Sulfonamid KFA Lengkap Docx

 Laporan Barbital dan Sulfonamid KFA  Lengkap Docx



Download :
Google Drive ] [ Mediafire ] [ Ziddu ] [ 4Shared ] [ Rapid Share ] [ Sharedbeast ] [ Dropbox ] 

Indowebster ] [ Tusfiles ]

E.     Dasar Teori
Dalam kimia, gugus fungsisulfonamida dituliskan -S(=O)2-NH2, sebuah gugus sulfonat yang berikatan dengan amina. Senyawa sulfonamida adalah senyawa yang mengandung gugus tersebut. Beberapa sulfonamida dimungkinkan diturunkan dari asam sulfonat dengan menggantikan gugus hidroksil dengan gugus amina. Dalam kedokteran, istilah "sulfonamida" kadang-kadang dijadikan sinonim untuk obat sulfa, yang merupakan turunan sulfanilamida. http://id.wikipedia.org/wiki/Sulfonamida
Reaksi pada golongan sulfanilamide :
Sulfaguanidin:
Berupa bubuk putih tak berasa dengan TL = 185 0 C
Larut dalam air (13 mg/100 cc), tak larut dalam NaOH, sedikit larut dalam aseton dan alkohol dan larut dalam asam mineral
Dengan pereaksi p-DAB-HCl : jingga
Dengan Roux : kuning, hijau-hijau
Dengan CuSO4 : Alkalis : biru tua
Netral : negatif
- Dengan indofenol ; kuning coklat (basa)
- Pyrolisa : NH3 dan ungu
- KBrO3 : ungu – coklat tua
- Penambahan NaOH dipanaskan NH3 keluar
- Zat + 3 tts HCl + 1 ml air + 2 tts NaNO2 0,1 % spritus : merah ungu ditarik dengan   CHCl3: hijau kuning
Sulfamezatin :
Berupa bubuk putih, kuning muda, tak berasa, TL = 193 – 198 0 C
Dalam air larut : 150 mg/100 cc
Dengan peraksi ROUX : ungu merah ungu coklat, hijau tua kotor
Dengan p-DAB-HCl : kuning jingga
Dengan vanillin : merah jingga
Dengan KBrO3 : ungu lemah-coklat kuning
Dengan Indophenol : merah
Dengan CuSO4 : jingga coklat
Dengan pyrolisa : coklat keluar H2S
Reaksi kristal
Sublimas, aseton – air, dragendorf, p-DAB-Cl, bouchardat, Fe-kompleks.
http://yandiyulio.wordpress.com/2009/03/14/sulfonamida/




F.     Alat dan Bahan
Alat :
1.      Pipet tetes
2.      Spirtus
3.      Kaki tiga
4.      Tabung reaksi
5.      Rak tabung
6.      Gelas kimia
            Bahan :
1.      Sample 32 dan sample 59
2.      Vanilin, asam sulfat, DAB HCl, aseton, aquadest, H2SO4, CuSO4, KBrO3, dll

G.    Prosedur Kerja
-          Pemeriksaan organoleptik :
Sample 32  : Warna putih
                           Bentuk serbuk halus
                           Rasa pahit
                           Bau tidak berbau
      Sample 59 :  Warna putih kemerahan/kecoklatan
                           Bentuk serbuk
                           Rasa tidak berasa
                           Bau tidak berbau

-          Uji kelarutan
Sample 32 : Tidak larut dalam air
Sample 59 : Tidak larut dalam air

-          Uji penegasan : Sample 32 dan 59 direaksikan dengan pereaksi anorganik.

H.    Data dan Hasil Pengamatan
Uji organoleptis :
No
Sample
Warna
Bentuk
Rasa
Bau
Dugaan
Simpulan
1
32
Putih
Serbuk halus
Pahit
Tidak berbau
-
-
2
59
Putih kecoklatan
Serbuk halus
Tidak berasa
Tidak berbau
-
-

Uji penegasan :
No
Cara Kerja
Hasil
Dugaan
Kesimpulan
1
Sample  32 + DAB HCl
Larutan kuning kehijauan
Sulfamezatin
+ Sulfamezatin
2
Sample 59 + vanillin + H2SO4
Larutan kuning orange
Sulfacetamid, Sulfadiazin, sulfamerazin
-
3
Sample 59 + CuSO4
Biru
-
-
4
Sample 59 + KBrO3
Putih
-
-


I.       Pembahasan
           Sulfanilamid dan barbital adalah suatu golongan obat yang akan diujikan dalam praktikum ini. Beberapa golongan sulfanilamide seperti sulfaguanidin, sulfacetamid, sulfadiazine, sulfamerazin, sulfamezathin, dsb dan golongan barbital seperti luminal akan diujikan juga.
          Pada umumnya, sulfanilamide digunakan untuk obat kemoterapi yang dapat mengobati penyakit saluran kemih, serta luminal biasa digunakan dalam obat penenang yang termasuk ke dalam golongan psikotropika. Dalam praktikum terdapat 8 sample yang akan diidentifikasi, 7 sample golongan sulfanilamid dan 1 golongan barbital yaitu luminal.
          Pada pengujian sample pertama dengan menggunakan uji organoleptis dari 2 sample yang didapat, yaitu sample nomor 32 dan 59. Pada sample nomor 32 mempunyai warna putih, tidak berbau, berbentuk serbuk, dan rasa yang pahit. Sedangkan pada sample 59 mempunyai warna putih kecoklatan serta tidak berasa, dan bentuk serta bau sama seperti sample nomor 32.
           Uji kedua yaitu uji kelarutan, kedua sample diatas tidak larut dalam air, kemungkinan besar kedua sample diatas adalah golongan sulfanilamide, karena jika golongan barbital/luminal jika sample direaksikan dengan air akan terlarut.
           Pada uji penegasan, sample nomor 32 cukup diidentifikasi dengan mereaksikan antara sample dengan DAB HCl yang akan menghasilkan warna kuning kehijauan, sesuai dalam teori jika sulfamezatin direaksikan dengan DAB HCl akan menghasilkan warna positif kuning kehijauan.
           Pada uji penegasan sample nomor 59 cukup sulit dilakukan, dengan dugaan antara sulfacetamid, sulfaguanidin dan sulfamerazin, tetapi dalam kenyataannya adalah sulfaguanidin. Sample 59 direaksikan dengan DAB HCl menghasilkan warna kuning orange, dan hasil ini positif untuk sulfacetamid, sulfadiazine dan sulfamerazin, dan direaksikan dengan vanillin serta asam sulfat menghasilkan warna larutan kuning. Sample 59 bukan dari dugaan 3 sulfa di atas, melainkan sulfaguanidin. Mungkin terdapat kesalahan dengan beberapa factor diantaranya adalah kurangnya percobaan dalam mereaksikan dan hanya focus terhadap 3 dugaan sulfa di atas.

J.      Kesimpulan
-          Sample 32 adalah sulfamezatin
-          Sample 59 adalah sulfaguanidin, bukan sulfadiazin

K.    Daftar Pustaka
Sumber : Diktat KFA 1 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Sulfonamida
http://yandiyulio.wordpress.com/2009/03/14/sulfonamida/

0 Response to " Laporan Barbital dan Sulfonamid KFA Lengkap Docx"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2